Salim A. Fillah
Ktk ku bc firmanNy,"sungguh tiap mukmin bersaudara"
Aku mers, kdng ukhuwah/tak perlu dirisaukan
Tak perlu, krn ia hnylah akbt dr iman
Aq ingt pertemuan pertama qt, saudrku sayang
Dlm dua dtk, dua dtk sj
Aq tlah mrasakan perkenalan, bahkan kesepakatan
Itulah ruh2 qt yg slg sapa, berpeluk mesra
Dgn iman yg menyala, mrk tlah mufakat
Meski lisan blm slg sbt nm, & tgn blm b'jbat
Y, kubaca lg firmanNy, "sugguh tiap mukmin bersaudara"
Aq tw, persauraan tak perlu dirisaukan
Krn saat ikatn melemah, saat keakraban qt merapuh
Saat slm trs menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaan
Saat pemberian bagai bara api, saat kebaikan justru melukai
Aq tw, yg rombeng bkn ukhuwah qt
Hny iman2 qt yg sdg skt, atw mengerdil
Mngkn dua2'y, mungkin kau saja
Tentu terlebih sering, imankulah yg compang-camping
Kubaca firman persaudaraan sdrku saya& aq mkn tw, mengapa di kala lain di ancamkan;
"para kekasih pd hr i2, sbgian menjadi musuh sbgian yg lain... Kec org2 yg bertaqwa"
khansa', cahaya mata bagi sang pemetik sejati yang menyinari setiap hati yang rapuh dan tertatih dengan kekuatan Rabbnya...
Rabu, 31 Agustus 2011
Rabu, 03 Agustus 2011
tentang HAURA
Haura, akan tetap tegar dalam terpaan apapun..
karna Haura bukan bicara tentang aku, kamu, dan dia saja
Haura adalah KITA
bersama untuk menjadi kuat
berukhuwah untuk menjadi indah
saling memahami untuk menjadi tentram
Haura adalah anugrah dan suguhan ukhuwah keindahan..
tetap bersama, tetap saling merangkul.. dalam keindahan dan kepahitan..
karna Haura bukan bicara tentang aku, kamu, dan dia saja
Haura adalah KITA
bersama untuk menjadi kuat
berukhuwah untuk menjadi indah
saling memahami untuk menjadi tentram
Haura adalah anugrah dan suguhan ukhuwah keindahan..
tetap bersama, tetap saling merangkul.. dalam keindahan dan kepahitan..
_catatan cerita hampa_
Semua tetap sama
.kosong.
Detik yg d janjikan membawa bau yg amat busuk
Wajar jika paradigma diri menjadi harus
Memicingkan mata
Dan berkata
"PENIPU"
Krn diri ini tengah menjadi PARADOKS
Rumit?
Ya..
Berbaik sangka?
Sulit
Semua hanya membuat makin buruk
Entah bagaimana bs d jelaskan
Jika pun nanti ada yg bertanya
Kini aku hanya memahami rasaku
Tak peduli dengan mereka, dia, bahkan kamu
Kini aku hilang akal u/ berfikir "baik"
Apa harus menyalahkan diri?
enak aja..!
Memang tdk ada org lain yg patut d salahkan?
kurasa merekapun patut bertanggung jawab..
Semoga msh da otak yg bisa berfikir jernih dan hati yg lapang sehingga mampu meneriakan
"innallah ma'ash shobirin"
Langganan:
Postingan (Atom)